Slide Header

Akibat bentrokan Angga Tewas di tempat

KAPOLRI Jenderal (Pol) Timur Pradopo menegaskan, tidak ada penggunaan peluru tajam pada kasus bentrok warga Desa Limbangan Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dengan kepolisian, pada Jumat (27/7) lalu.


“Tidak ada penggunaan peluru tajam dan tidak ditemukan proyektil terkait bentrok di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Tetapi, kasus itu akan diselidiki lebih lanjut,” ungkap Timur Pradopo, kepada wartawan ditemui di sela-sela kunjungannya di rumah tokoh masyarakat Samarinda, Kalimantan Timur, H Muhyar, Sabtu (28/7) malam.

Mabes Polri, lanjut dia, telah mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait bentrok yang telah menewaskan satu warga tersebut.

“Saat ini, tim dari Mabes Polri telah ke sana dan sudah berada di Palembang untuk melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Tim Propam Mabes Polri akan bekerja sama dengan pihak Polda Sumatera Selatan, tentunya akan menyelidiki apakah ada kesalahan prosedur yang menyebabkan ada korban yang meninggal dan terluka,” kata Timur Pradopo.

Kapolri juga mengaku menyayangkan bentrokan yang menyebabkan adanya korban jiwa tersebut.
“Tentunya, ini permasalahan yang kita sesalkan bersama. Kalau masyarakat tidak melakukan pelanggaran hukum dan jika petugas juga bertindak secara profesional maka tidak akan terjadi seperti itu. Tapi intinya, Polri tetap berkomitman bahwa kasus seperti itu tidak boleh terjadi lagi,” katanya.

“Saya juga menjamin, akuntabilitas dan transparansi penyelidikan apa memang ada unsur kelalaian. Jadi, kita tunggu saja hasil penyelidikan tim Propam Mabes Polri,” ungkap Timur Pradopo.

Sementara Kepala Desa Tanjung Pinang 1, Habibi, mengaku menyimpan tiga buah selongsong peluru.
Menurutnya, selongsong peluru yang berwarna kekuning-kuningan itu berasal dari tembakan aparat Brimob pada saat terjadi penemba-kan terhadap warga. Selongsongan itu memiliki nomor berseri yakni PIN 5.5G K TK.

Ia menceritakan, pada saat aparat menembaki warga, selongsongan peluru tercecer dan banyak yang diambil kembali oleh polisi. Namun, ada juga peluru yang masih aktif dan selongsongan tertinggal yang akhirnya diamankan warga. Sementara, sisa-sisa selongsongan peluru juga banyak disimpan warga.

KAHMI Prihatin
Kesatuan Aksi Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Pengurus Majelis Daerah Kabupaten Ogan Ilir (OI) menyesalkan insiden penembakan yang menewaskan satu anak di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjungbatu, OI, Jumat (27/7) sore.

Ketua Umum KAHMI OI, Eko Agus Sugianto, kepada wartawan, Minggu (29/7) mengaku prihatin atas kejadian tersebut.

Menurutnya, seharusnya peristiwa itu tidak perlu terjadi jika hanya karena mencari pencuri pupuk atau mau menangkap orang-orang yang diduga menjadi provokator dalam aksi anarkis di PTPN VII Cinta Manis sebelumnya.

“Atas kejadian ini kami dari KAHMI OI mendesak agar Polri segera mengusut insiden tersebut,” ujar Eko Agus Sugianto seraya mengharapkan Polri sebagai pelindung, pengayom masyarakat agar lebih responsif dan profesional dengan menegdepankan pendekatan persuasif.

Eko menambahkan atas kejadian tersebut, sudah sepatutnya bupati dan DPRD mengambil langkah-langkah strategis. Seperti, menjadi mediator dalam penyelesaian insiden supaya tidak terulang lagi di masa akan datang.

“Kami juga menghimbau agar semua pihak menghormati dan menghargai bulan suci Ramadan dan dapat menahan diri serta tidak terprovokasi untuk berbuat anarkis dan melanggar hukum,” tegas Eko sembari mengaku pernyataan ini disampaikan KAHMI OI, sebagai bentuk keprihatinan KAHMI atas seringnya jatuh korban dari warga yang tidak bersalah atas tindakan represif dari oknum aparat.

Bentrok antara warga desa setempat dan aparat kepolisian berawal dari laporan perusahaan Perkebunan Tebu Cinta Manis PTPN VII yang kehilangan pupuk sebanyak 127 ton di Rayon III pada 17 Juli 2012.

Saat personel Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir mengadakan olah TKP dan patroli serta dialog dengan warga situasi cukup kondusif. Namun, saat iring-iringan anggota dari Polres yang terdiri atas penyidik, intel, sabhara, dan Brimob itu datang kemudian terlibat bentrok dengan warga.


nama : angga
usia   : 13 tahun
menjadi korban penembakan brimob di desa limang jaya
hari      : jum'at
tanggal : 27 - 07 - 2012

Akibat bentrokan tersebut, seorang anak bernama Angga Bin Darmawan (12) tewas di tempat kejadian akibat tertembak di bagian kepala. Sementara, 4 (empat) orang lainnya mengalami luka tembak di bagian bahu dan tangan kiri yakni, Rusman (36), Yarman (50), Farida (46) tertembak di bagian tangan kanan dan Man (30) di bagian telinga kiri. (trs/ant)

0 komentar:

 
"TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA "SEMOGA BLOG SAYA MENJADI INSPIRASI BAGI ANDA "SEMOGA BERMANFAAT" UNTUK KITA SEMUANYA